Keterkaitan antara air dalam kehidupan yang ada di bumi ini bagaikan
sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya menjadi satu
kesatuan yang wajib dan harus terpenuhi. Tubuh manusia yang sebagian
besar terdiri dari air tentu merupakan masalah yang pelik dan serius
dalam permasalahannya. Hidup di Negara yang beriklim tropis seharusnya
kita mensyukuri atas nikmat dan karunia atas apa yang diberikan oleh
Sang Pencipta karena kekayaan yang berlimpah dan dengan mudah kita bisa
mendapatkannya. Meskipun kita hidup di “Surganya Dunia”, namun masih
banyak orang yang belum bisa mendapatkan air bersih yang layak mereka
dapatkan. Kurangnya perhatian dan faktor lingkungan mungkin penyebab
salah satunya.
Melalui pemberitaan di televisi atau cerita dari teman bahkan saudara
yang tinggal didaerah yang sulit untuk mendapatkan air bersih mungkin
kita sering mendengar keluh kesah dan perjuangan mereka dengan susah
payah untuk mendapatkan air bersih. Tak jarang dari mereka berjalan kaki
melalui jalan setapak dengan medan yang curam dan licin ketika musim
penghujan datang, puluhan kilo mereka tempuh untuk mendapatkan air.
Meskipun air yang mereka dapat tidak bersih dan tidak layak untuk
dikonsumsi bahkan untuk cuci pakaian dan peralatan rumah tangga
sekalipun
Mereka mencukupi kebutuhan air nya dengan mengandalkan air sungai yang
berwarna coklat, air sungai yang digunakan warga untuk mencuci pakaian,
mandi, dan untuk kebutuhan rumah tangga mereka sudah tidak memperdulikan
kualitas air tersebut, bagi mereka tidak ada pilihan lain dari pada
tidak mendapatkan air sama sekali. Yang lebih memprihatinkan lagi ketika
mereka mengkonsumsi air untuk minum dan memasak, mereka terpaksa
mengambil air tersebut meski saat dimasak masih tercampur lumpur. Air
yang sudah mereka masak kemudian diendapkan beberapa hari untuk bisa
diminum dan hasilnya panik yang mereka gunakan ntuk memasak air penuh
dengan endapan lumpur.
Ancaman penyakit dari air yang mereka gunakan sudah tidak dihiraukan,
bahkan mereka mengatakan bahwa pernah ada penelitian air yang datang ke
desa mereka, dan penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak ada masalah
apa-apa mereka dari air sungai berwarna coklat yang mereka gunakan
sehari-hari. Saya sebagai orang yang tidak tahu apa-apa tentang kualitas
air bersih jika dipikir dengan logika, air sungai itu digunakan
bersamaan untuk keperluan mandi cuci dan sebagainya merasa prihatin jika
air sungai itu juga dipergunakan untuk minum, kenapa peneliti itu bisa
berbicara tidak ada masalah apa-apa ya? *bingung
Jangankan air sungai, air yang jernih sekalipun jika air itu berbau
apalagi berubah warna jika didiamkan beberapa saat, saya enggan
memakainya. Untuk standarisasi kelayakan air minum seperti Aqua yang
telah punya nama besar saja mereka meneliti air minimal dibutuhkan
selama satu tahun untuk meneliti untuk mendapatkan sumber mata air
terbaik. Penelitian air jika saya amati rumit juga diperlukannya
penanganan khusus dari para ahli fisika, kimia dan biologi untuk
meneliti dan membuktikan kualitas dari kadar air yang mengandung zat-zat
tertentu. Sebagai orang awam mungkin kita tidak pernah tahu atau tidak
mau tahu tentang sumber air, entah itu kadarnya dan pengaruh serius yang
terkandung dalam senyawa ini.
Pernah saya membaca di situs internet yang memberitakan bahwa ada warga
yang tinggal di dekat danau pada mati mendadak tidak tahu penyebabnya,
posisi tubuh mereka ada yang sedang minum tiba-tiba mati dan ketika
sedang beraktivitas lainnya. Setelah diteliti ternyata sekitar danau
tersebut memang membahayan dan itu terjadi karena kandungan zat yang
berbahaya bagi manusia yang terdapat dari air tersebut dan menimbulkan
kematian bagi yang menghirup udara disekitarnya. Atau bahkan kita pernah
mendengar tentang sumur yang mengandung gas, hal ini juga bisa
membahayakan jika kita berada disekitarnya
Itulah alam, kita harus mengenal dan bijak dalam menggunakannya. Banyak
orang yang berprasangka tentang perubahan alam yang terjadi karena
pergeseran bumi atau perubahan cuaca, sebenarnya yang membuat masalah
dengan alam ini kita semua, banyak orang yang tidak bertanggung jawab
atas penebangan hutan secara liar, pengeboran sumber alam secara
besar-besaran dengan tidak melalui prosedur yang benar dan masih banyak
lagi kebodohan-kebodohan yang membuat bumi ini marah dan berubah
fungsinya sehingga berdampak pada ekosistem yang ada di bumi. Namun kita
seolah-olah tidak peduli akan peringatan alam, yang kita pikirkan hanya
sesaat tidak memikirkan jangka panjang untuk ke depannya bagaimana
kondisi alam jika kita eksplorasi terus menerus dengan menyeimbangkan
perawatannya.
Mereka bukan tidak mau berusaha untuk membuat saluran air bersih,
menurut cerita mereka pernah dilingkungan mereka membuat sumur resapan
air, namun hasilnya tidak sesuai harapan mereka. Sumur yang mereka buat
hanya mampu digunakan oleh warga dalam waktu sepuluh hari, setelah itu
sumur kembali kering. Dari sini saya menjadi tahu, ternyata membuat
sumur juga tidak segampang yang saya pikirkan. Anggapan saya tentang
sumur kita bisa membuat dimana saja apalagi didaerah pegunungan itu
mudah, ternyata kebalikannya ternyata sumber mata air hanya ada di
beberapa titik tertentu dan hanya ahli nya yang bisa mengetahui.
Saya yakin, mereka bukan tidak bisa membedakan mana air yang layak
digunakan atau tidak, tapi mungkin karena keadaan dan segala
keterbatasan. Sungguh tidak terbayangkan jika kita hidup dengan serba
keterbatasan, sedangkan kita hidup di Negara yang kaya akan sumber
alamnya. Dicoba sehari saja hidup dengan keterbatasan air misalnya
sewaktu listrik mati, rasa tidak nyaman dan gelisah serta menggerutu
menyalahkan ini itu kerap terjadi, kita tidak pernah memikirkan orang
yang tidak seberuntung kita dengan difasilitasi berbagai kemudahan.
Begitu besarnya peran air dalam kehidupan di muka bumi ini. Sudah
seharusnya kita sadar akan hal ini. Dengan tidak membuang sampah
sembarangan apalagi ke sungai. Hal yang sepele ini akan sangat berdampak
pada lingkungan sekitar. Tidak kah kita senang jika melihat sungai kita
mengalir dengan jernih tanpa teracuni dan terkontaminasi dari sampah
yang kita buang. Ada beberapa cara untuk menyelamatkan sumber air yaitu
dengan :
- Reboisasi atau penghijauan yang berguna sebagai penyerapan air.
- Melindungi sekitar sumber air dari zat-zat kimia yang
membahayakan tubuh, hindari membakar karena abu hasil dari pembakaran
tersebut selain berbahaya bagi saluran pernafasan jika terhirup oleh
kita juga akan berdampak pada kondisi tanah.
- Kurangi limbah sampah plastik, karena plastik tidak mudah terurai di tanah dan butuh ratusan tahun untuk bisa terurai.
- Penggunaan air secara efisien.
- Mengadakan sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah tentang pentingnya air sebagai sumber kehidupan.
Dimulai dari sekarang dan dari diri sendiri yuk jaga air kita untuk sekarang dan di masa yang akan datang.***