Selasa, 11 Maret 2014

Setetes Air untuk Kehidupan









Keterkaitan antara air dalam kehidupan yang ada di bumi ini bagaikan sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya menjadi satu kesatuan yang wajib dan harus terpenuhi. Tubuh manusia yang sebagian besar terdiri dari air tentu merupakan masalah yang pelik dan serius dalam permasalahannya. Hidup di Negara yang beriklim tropis seharusnya kita mensyukuri atas nikmat dan karunia atas apa yang diberikan oleh Sang Pencipta karena kekayaan yang berlimpah dan dengan mudah kita bisa mendapatkannya. Meskipun kita hidup di “Surganya Dunia”, namun masih banyak orang yang belum bisa mendapatkan air bersih yang layak mereka dapatkan. Kurangnya perhatian dan faktor lingkungan mungkin penyebab salah satunya.

Melalui pemberitaan di televisi atau cerita dari teman bahkan saudara yang tinggal didaerah yang sulit untuk mendapatkan air bersih mungkin kita sering mendengar keluh kesah dan perjuangan mereka dengan susah payah untuk mendapatkan air bersih. Tak jarang dari mereka berjalan kaki melalui jalan setapak dengan medan yang curam dan licin ketika musim penghujan datang, puluhan kilo mereka tempuh untuk mendapatkan air. Meskipun air yang mereka dapat tidak bersih dan tidak layak untuk dikonsumsi bahkan untuk cuci pakaian dan peralatan rumah tangga sekalipun

Mereka mencukupi kebutuhan air nya dengan mengandalkan air sungai yang berwarna coklat, air sungai yang digunakan warga untuk mencuci pakaian, mandi, dan untuk kebutuhan rumah tangga mereka sudah tidak memperdulikan kualitas air tersebut, bagi mereka tidak ada pilihan lain dari pada tidak mendapatkan air sama sekali. Yang lebih memprihatinkan lagi ketika mereka mengkonsumsi air untuk minum dan memasak, mereka terpaksa mengambil air tersebut meski saat dimasak masih tercampur lumpur. Air yang sudah mereka masak kemudian diendapkan beberapa hari untuk bisa diminum dan hasilnya panik yang mereka gunakan ntuk memasak air penuh dengan endapan lumpur.

Ancaman penyakit dari air yang mereka gunakan sudah tidak dihiraukan, bahkan mereka mengatakan bahwa pernah ada penelitian air yang datang ke desa mereka, dan penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak ada masalah apa-apa mereka dari air sungai berwarna coklat yang mereka gunakan sehari-hari. Saya sebagai orang yang tidak tahu apa-apa tentang kualitas air bersih jika dipikir dengan logika, air sungai itu digunakan bersamaan untuk keperluan mandi cuci dan sebagainya merasa prihatin jika air sungai itu juga dipergunakan untuk minum, kenapa peneliti itu bisa berbicara tidak ada masalah apa-apa ya? *bingung

Jangankan air sungai, air yang jernih sekalipun jika air itu berbau apalagi berubah warna jika didiamkan beberapa saat, saya enggan memakainya. Untuk standarisasi kelayakan air minum seperti Aqua yang telah punya nama besar saja mereka meneliti air minimal dibutuhkan selama satu tahun untuk meneliti untuk mendapatkan sumber mata air terbaik. Penelitian air jika saya amati rumit juga diperlukannya penanganan khusus dari para ahli fisika, kimia dan biologi untuk meneliti dan membuktikan kualitas dari kadar air yang mengandung zat-zat tertentu. Sebagai orang awam mungkin kita tidak pernah tahu atau tidak mau tahu tentang sumber air, entah itu kadarnya dan pengaruh serius yang terkandung dalam senyawa ini.

Pernah saya membaca di situs internet yang memberitakan bahwa ada warga yang tinggal di dekat danau pada mati mendadak tidak tahu penyebabnya, posisi tubuh mereka ada yang sedang minum tiba-tiba mati dan ketika sedang beraktivitas lainnya. Setelah diteliti ternyata sekitar danau tersebut memang membahayan dan itu terjadi karena kandungan zat yang berbahaya bagi manusia yang terdapat dari air tersebut dan menimbulkan kematian bagi yang menghirup udara disekitarnya. Atau bahkan kita pernah mendengar tentang sumur yang mengandung gas, hal ini juga bisa membahayakan jika kita berada disekitarnya

Itulah alam, kita harus mengenal dan bijak dalam menggunakannya. Banyak orang yang berprasangka tentang perubahan alam yang terjadi karena pergeseran bumi atau perubahan cuaca, sebenarnya yang membuat masalah dengan alam ini kita semua, banyak orang yang tidak bertanggung jawab atas penebangan hutan secara liar, pengeboran sumber alam secara besar-besaran dengan tidak melalui prosedur yang benar dan masih banyak lagi kebodohan-kebodohan yang membuat bumi ini marah dan berubah fungsinya sehingga berdampak pada ekosistem yang ada di bumi. Namun kita seolah-olah tidak peduli akan peringatan alam, yang kita pikirkan hanya sesaat tidak memikirkan jangka panjang untuk ke depannya bagaimana kondisi alam jika kita eksplorasi terus menerus dengan menyeimbangkan perawatannya.

Mereka bukan tidak mau berusaha untuk membuat saluran air bersih, menurut cerita mereka pernah dilingkungan mereka membuat sumur resapan air, namun hasilnya tidak sesuai harapan mereka. Sumur yang mereka buat hanya mampu digunakan oleh warga dalam waktu sepuluh hari, setelah itu sumur kembali kering. Dari sini saya menjadi tahu, ternyata membuat sumur juga tidak segampang yang saya pikirkan. Anggapan saya tentang sumur kita bisa membuat dimana saja apalagi didaerah pegunungan itu mudah, ternyata kebalikannya ternyata sumber mata air hanya ada di beberapa titik tertentu dan hanya ahli nya yang bisa mengetahui.

Saya yakin, mereka bukan tidak bisa membedakan mana air yang layak digunakan atau tidak, tapi mungkin karena keadaan dan segala keterbatasan. Sungguh tidak terbayangkan jika kita hidup dengan serba keterbatasan, sedangkan kita hidup di Negara yang kaya akan sumber alamnya. Dicoba sehari saja hidup dengan keterbatasan air misalnya sewaktu listrik mati, rasa tidak nyaman dan gelisah serta menggerutu menyalahkan ini itu kerap terjadi, kita tidak pernah memikirkan orang yang tidak seberuntung kita dengan difasilitasi berbagai kemudahan.

Begitu besarnya peran air dalam kehidupan di muka bumi ini. Sudah seharusnya kita sadar akan hal ini. Dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai. Hal yang sepele ini akan sangat berdampak pada lingkungan sekitar. Tidak kah kita senang jika melihat sungai kita mengalir dengan jernih tanpa teracuni dan terkontaminasi dari sampah yang kita buang. Ada beberapa cara untuk menyelamatkan sumber air yaitu dengan :
  1. Reboisasi atau penghijauan yang berguna sebagai penyerapan air.

  2. Melindungi sekitar sumber air dari zat-zat kimia yang membahayakan tubuh, hindari membakar karena abu hasil dari pembakaran tersebut selain berbahaya bagi saluran pernafasan jika terhirup oleh kita juga akan berdampak pada kondisi tanah.

  3. Kurangi limbah sampah plastik, karena plastik tidak mudah terurai di tanah dan butuh ratusan tahun untuk bisa terurai.

  4. Penggunaan air secara efisien.

  5. Mengadakan sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah tentang pentingnya air sebagai sumber kehidupan.
Dimulai dari sekarang dan dari diri sendiri yuk  jaga air kita untuk sekarang dan di masa yang akan datang.***

0 komentar:

Posting Komentar